Pembaca Budiman

Rabu, 29 Agustus 2012

Akhir Kisah Cinta (Beda Agama)

Assalamualaikum wr.wb bloggers ^^
minal aidin wal faidzin yaa, maaf kalo saya banyak salah selama ngeblog hehehe...
Saya ngepost lagi nih. kali ini dengan sebuah cerita nyata yang baru saja saya fantasikan. Tentang cinta yang sepertinya buta yang mencoba melintasi batas agama. :)

"Sejak awal aku tahu, ini tak akan mudah dan mungkin takkan pernah menyatukan kita"

itu kalimat yang yang kutahu saat ini. aku baru saja memutuskan untuk mengakhiri sebuah kisah yang sebenarnya tak boleh kumulai. tak ada satupun pendukung murni di belakangku. aku tahu itu...

Aku jatuh cinta. sungguh-sungguh jatuh cinta yang tak pernah kurasakan sebelumnya. dulu, aku mungkin menyukai dan mengagumi. tapi kini, aku rasa seperti inilah yang disebut cinta. dia buta. tak pernah memandang apa yang orang miliki untuk kau jadikan pertimbangan. kau hanya akan melihatnya menggunakan hatimu, dimana hati tak pernah mencela kekurangan justru makin memuji kelebihan. ketika hati tak pernah berfikir ada batas yang takkan pernah bisa dilewati sejak kisah nabi adam hingga kisah manusia terakhir.

Agama.
batas yang begitu kokoh berdiri di antara kami. bahkan ketika aku memutuskan untuk mengakhiri kisah itu, aku terbawa ego dengan segala macam publikasi yang menyebabkan aku terjebak SARA. astagfirullah Tuhan. seperti inikah butanya cinta? membuatku tak rasional dan tak menghargai perbedaan yang dulu kujunjuung tinggi.

aku seorang perempuan muslim. jatuh cinta pada seorang lelaki kristiani. tidak ada intrik dalam kisah ini. karena semua terjadi dalam perasaan. siapa yang mengatur perasaan ini? aku rasa Tuhan.

ada banyak kisah pasangan beda agama. aku bahkan tertarik mengupas hal itu sejak awal aku tahu aku merasakan aku jatuh cinta. tapi, aku rasa pada awalnya aku bisa mengendalikan perasaanku. aku ingin membiarkannya hanya jadi sebuah rasa yang hanya tertulis rapi dalam salah satu lembar hidupku. toh, aku takkan berandai-andai bila suatu saat harus menghadapi badai dengannya. aku tak pernah berfikir akan melangkah 'lagi'. hingga suatu ketika aku merasa mimpiku jadi kenyataan.

dia menawarkan hatinya untukku. jangan berfikir ini adalah sebuah intrik. karena dia tak pernah tahu kekagumanku.

mungkin ini juga rencana Tuhan. aku tak sanggup menolak ketika takdir datang seperti ini. aku tak mengatakan aku rapuh tapi aku jatuh cinta. dan cinta itu buta(william shakespeare). itu satu-satunya alasan yang kutahu.

entah darimana datangnya keras kepalaku. tiba-tiba dari ketidakpengharapan aku merasakan ada sebuah harapan yang bisa kutemui dalam kisah ini. bukankah banyak pasangan beda agama yang bisa hidup baik-baik? bukankah perbedaan bisa disatukan dengan kebijaksanaan? bukankah cinta pada hakikatnya menyatukan. aku keras kepala pada pikiranku sendiri dan melanjutkan kisah yang semestinya tidak kubuat.

Indah tapi penuh cercaan. tak ada dukungan. meskipun itu semua masih sebatas lingkungan teman dan orang terdekat. belum sampai pada persetujuan orang tuaku(aku tahu tak ada toleransi untuk hal seperti ini dari orang tuaku apalagi ibuku ^^). semua memperingatkanku. mereka takut aku terluka dengan kisahku. syukron teman-teman yang pernah menasehatiku :)

aku mencoba bertahan. mungkin suatu saat akan ada celah untuk kami bersatu. aku masih dibuai harapanku sendiri. sampai, bayangan-bayangan yang entah namanya apa, aku menangis saat terbangun dari tidurku.

tak perlu kuceritakan bagaimana bayangan itu, aku takut kembali menyinggung SARA ^^. bayangan itu seolah mengajarkanku untuk melihat kembali harapanku. apakah itu yang disebut harapan? aku merenung dalam beberapa hari. dan kutemukan jawaban mungkin lebih baik jika kisah ini segera diakhiri. aku tak mau bayangan-bayangan yang datang padaku menjadi kenyataan yang kutahu hanya akan membahagiakannku tapi akan melukai orang lain, entah dia, orang di sekelilingku atau siapapun. aku tahu dilematis kompleks sedang melandaku saat berfikir seperti itu.

aku menyerah. bukan karena aku tak mau mencoba tapi aku takut melukai banyak orang. ini hanya perasaan dua anak manusia, yang tidak sepantasnya mengorbankan cinta lain yang selama ini memeluk kami. aku sadar keegoisan sebuah cinta bisa saja meruntuhkan gunung dan membuat banyak orang 'mati' karenanya. aku tak mau me jadi seberdosa itu.

cukup. cukup sampai di sini cerita antara aku dan dia. cerita anak manusia yang coba mendampingkan bulan sabit dan salib. aku tahu ini bukan masalah biasa dan sangat sensitif. maka aku berhenti. cukup sampai di sini.

"Bila cinta tak berhasil, maka bebaskanlah dirimu, biarkan sayapmu membawamu terbang dan jatuh cinta LAGI" ^^

sekian cerita dari saya. bagi teman-teman pembaca bila kelak merasakan yang sama, saran saya sebagai teman "Berfikir jernihlah. mungkin memang tidak mudah tapi pasti bisa ^^. jangan sampai keegoisan cinta kita membuat orang lain terluka. Cinta pada hakikatnya menyatukan perbedaan tapi adakalanya selalu ada pengecualian dalam implementasi kehidupan. teori takkan pernah menjadi nyata sebelum menjalaninya dalam detik kehidupan."

Mohon maaf bila ada kata-kata saya yang kembali menyinggung. minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin deh ^_^

sampai jumpa

wassalaualaikum wr.wb

Senin, 13 Agustus 2012

Bulan Bintang Mencintai Salib

Bulan bintang yang sedang bergandengan tangan dengan Salib
Mereka mengenggam erat rantai perih yang tersisa
Rantai yang terbentuk dari benih-benih suci hati anak manusia
Mencoba mengubah fatamorgana menjadi sebuah kenyataan

Keyakinan… begitu orang bilang
Ikhwal yang membuat batas batu abadi antara mereka
Apa yang salah? Apa yang tak boleh?
Mereka mencoba tak peduli

Bagaimana pilu membiasakan hati, keinginan untuk tak menyerah
Akidah tak bisa disatukan. Mengapa?
Bukankah cinta hakikatnya menyatukan?

Orang bilang itu hanya rasa
Tapi bagi mereka itu asa
Siapa yang harus kalah? Siapa yang harus menang?
Cinta buta… cinta buta