Pembaca Budiman

Kamis, 27 September 2012

Hidup Bukan Untuk Mati

Assalamualaikum bloggers,
apa kabar? semoga sehat yaa :)
saya ada sedikit pembahasan, yah simple sih tapi semoga bisa bermanfaat bagi yang semangatnya sedang low atau apalah, hihihi
Hidup Bukan Untuk Mati
itu judul buku yang sedang kulahap saat ini di samping buku-buku logika komputer yang harus kupelajari. ada yang pernah bilang, kalo gak mau bosen baca buku pelajaran, selingin sama buku fiksi atau pengembangan diri, biar ada warna lain dari buku yg kita baca dan pelajarannya lebih enjoy masuk ke otak hihihi *siapa yang bilang gitu? sepertinya saya sendiri*
Hidup bukan untuk mati. Mari kita rubah kalimat pernyataan itu jadi sebuah kalimat pertanyaan. Hidup bukan untuk mati??? benarkah? bukankah itu kalimat orang-orang serakah yang tak kenal Tuhan dan tak pernah puas? Jangan salah paham. itu hanya sebuah frasa untuk sedikit menyadarkan kita, sebenarnya kita hidup untuk apa? untuk siapa? Let's think it little by little... sedikit demi sedikit...
<span class="fullpost">
Mati itu pasti. semua yang hidup pasti mati. bahkan ada yang tak pernah hidup tapi mati. manusia,hewan,tumbuhan,barang-barang semua pasti mati dan ada yang telah mati. kita? Tentu juga akan mati.
Mati itu pasti. cuma perkara waktunya saja yang jadi pertanyaan "kapan?". Tak ada satupun yang bisa menjawab pertanyaan seperti ini. apakah kau ingin berkata "waktu akan menjawabnya"? Tidak,kawan. Jangan bertanya pada waktu. Seseorang mengatakan padaku, tidakkah kau malu terus menerus menyuruh waktu menjawab tanyamu? waktu bisa apa? dia akan selalu berjalan tanpa pernah bertanya dulu padamu apa ada yang terlupa olehmu. waktu akan terus berjalan sesuai aturannya sesuai kehendak Tuhan. Jadi mengapa harus bertanya pada waktu? sekalipun waktu menunjukkan saat yang kau tunggu, apakah kau akan berterima kasih pada waktu? Coba ingat? Pernah? :) Tapi waktu bukan sesuatu yang akan kubahas kali ini sebenarnya hehhee...
Mati. Seperti jadi momok menakutkan bagi para pengejar dunia. menjadi sesuatu yang sangat dirindukan para ahli ibadah. apa yang harus kita fikirkan tentang mati? Kalau boleh jujur, akupun sering bergidik setiap kali mengingat mati. bukan hanya tentang kematianku, tapi juga kematian orang-orang yang kusayangi di sekitarku. Bagaimana jika mereka mati lebih dulu dariku dan aku merasakan kesepian tanpa mereka? jika semangatku ikut hilang bersama mereka? apakah aku akan bangkit lagi setelah itu? Atau sebliknya, bagaimana jika aku mati lebih dulu dari mereka? sebelum mimpi-mimpiku kuwujudkan jadi kenyataan? apakah mereka akan kecewa padaku? apakah mereka akan terpuruk kehilanganku? Kalau saja Hidup tak pernah ada mati...
Buku "Hidup bukan untuk mati" karangan Waddaturrahman, sepertinya memberi sedikit pencerahan ilusiku tentang mati.
Hidup bukan untuk mati. Lalu untuk apa? menurutku, untuk menjadi berarti dan tak hanya jadi bangkai saat mati :)
Ketika seseorang mati, semua orang-orang yang datang ke pemakamannya akan ramai membicarakannya, mengenangnya dan mungkin bersedih untukya. sehari, seminggu,sebulan paling lama setahun. setelah itu, sudah. lupakan dia dan move on ^^. orang-orang akan mulai mengubur kenangan tentangnya. orang-orang akan melanjutkan hidupnya seperti biasa dengan kekosongan yang ditinggalkan yang telah mati. Lalu? ya, terlupakan...
itukah yang kita inginkan dalam hidup? Hidup beberapa puluh tahun,mati dikenang sesaat lalu dilupakan? aku rasa tak ada satupun yang menginginkan kisah tak menarik seperti itu. karena jika seperti itu, berarti hidup hanya untuk mati...
Jika kau jadi orang yang 'berarti', bahkan mencatatkan namamu di buku-buku sejarah, berapa lama orang-orang akan mengingatmu? setahun? sepuluh tahun? seratus tahun? Bukan, bisa saja selamanya ^_^
memang bukan perkara mudah untuk jadi berarti atau jadi orang hebat. butuh perjuangan dan usaha yang keras, bahkan untuk sekedar lahir ke dunia, kita harus membuat ibu mempertaruhkan nyawanya demi seorang anak bisa menghirup udara kehidupan. memang tidak ada yang mudah, dan seharusnya tak boleh mudah. kalo mudah, bukankah hidup jadi hanya untuk mati? :)
banyak rintangan yang harus dihadapi, banyak batu yang akan membuatmu tersandung, bisa saja berdarah dan kau menangis. setelah itu air matamu kering dan berjalan lagi. jatuh lagi dan terus berulang. lama kelamaan, kau jadi mengingat kejatuhan itu dan berusaha menghindarinya. pembelajaran bukan? minimal, jika satu hal ini kita ketahui,pahami dan jadikan kenyataan, sudah ada satu pelajaran yang kita dapatkan dalam hidup. bila kelak mati, apakah hidup hanya untuk mati? tentu tidak lagi :)
Jadilah berarti, maka kau akan mengerti hidupmu bukan hanya untuk mati.
rumit ya? hehe saya sendiri butuh waktu beberapa lama untuk mengerti tentang hal ini. kalau hidup bukan untuk mati. semua orang pasti mati hanya perkara waktunya saja yang berbeda. sebelum mati, buatlah diri kita berarti kecuali ingin hanya jadi bangkai jika mati.
saya sekarang jadikan kalimat ini sebagai motivasi saat semangat lagi low. selalu ingat kalimat ini, yg juga saya pasang besar-besar di kamar hehehe... saya juga menyusun hidup lebih baik setelah mengeti kalimat ini. masih ada banyak hal yang ingin saya lakukan. sebagai satu-satunya anak mama dan papa saat ini, saya ingin menjadi kebanggaan mereka, saya ingin melihat mereka tersenyum bahagia melihat saya berhasil. saya tak ingin bilang suatu saat, tapi secepatnya karena saya tak ingin hidup saya hanya untuk mati. bila kelak saya mati, saya ingin semua orang akan mengenang saya sebagai orang baik dan berhasil... kalaupun saya gagal mempersembahkan kebanggaan langsung untuk mama dan papa, setidaknya semoga doa dan baktiku menjadi jaminan surga untuk mereka. ^_^
saya kebanyakan mimpi yah? hehe saya suka mimpi-mimpi ini. gak peduli saya dibilang pemimpi. hari ini saya boleh kalian panggil pemimpi, tapi di suatu hari yang saya sebut besok, aklian akan memanggil saya si sukses, amin yah hehee :D
Jangan takut untuk bermimpi. justru orang yang tak punya mimpi akan bosan dengan hidupnya dan tak punya tujuan dalam hidupnya. manusia hidup bukan untuk mati, maka gantilah kata mati sesuai yang kau inginkan. buat hidup ini berarti, karena kita tak pernah tahu kapan kontrak hidup di dunia di cabut Tuhan. bersyukurlah dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki sebagai arsitektur terbaik ciptaan Tuhan.
Hidup bukan untuk mati,
hidupmu? ^_^
wassalam...
</span>